|
penarik gerobak |
Yayasan
Kasih Bangsa Surabaya (YKBS) membuka awal bulan September dengan pelatihan
Teater Rakyat. Berbekal dari kerinduan para relawan YKBS terhadap masalah
sosial yang terjadi dalam masyarakat, tanggal 4 September 2016 menjadi hari
orientasi serta pembekalan pelatihan Teater Rakyat. Sebanyak 29 relawan lintas
divisi YKBS ikut terlibat dalam kegiatan ini. Pembekalan ini membantu para relawan
mengenal dasar-dasar Teater Rakyat.
|
ekspresi bebas |
Kegiatan
Teater Rakyat yang diadakan di Griya Samadi Vincentius (GSV), Prigen ini
diadakan dengan berkemah atau camping
bersama dari hari Sabtu sampai hari Senin, 10-12 September 2016. Rombongan tiba di GSV Prigen sejak Jumat
malam. Dalam kegiatan ini, Bapak F.X.Tri Mulyono dari Studio
Audio Video Puskat Jogjakarta hadir sebagai pemandu kegiatan Teater Rakyat.
Tim PPS ikut ambil bagian sebagai fasilitator yang membantu para relawan
dalam mempersiapkan fasilitas yang dibutuhkan selama Teater Rakyat. Rm Rudy
Hermawan CM dan Rm Ignatius Suparno CM pun tetap mendampingi selama pelatihan
Teater Rakyat.
|
panjang-panjangan.....apanya??? |
|
penggorengan |
Pelatihan
ini menarik karena tidak hanya memberikan teori, namun para relawan pun ikut
mempraktekkannya. Materi dibuka dengan pertanyaan Bapak Tri Mul, “Apa harapanmu
ikut pelatihan Teater Rakyat?” Beberapa relawan menjawab mereka ingin mengerti
lebih lagi tentang Teater Rakyat, belajar berbicara didepan umum, dan ada pula
yang ingin melepas penat. Materi yang
dimulai dari hari Sabtu pun disampaikan melalui permainan-permainan kecil yang
ternyata sekaligus melatih seluruh anggota tubuh untuk bergerak. Mulai dari
melatih fokus dengan memahami seluruh anggota badan yang menyatu dengan alam,
melatih kekompakkan antar anggota dengan permainan membuat bentuk, melatih
keselarasan gerakan badan dengan beberapa genre
music, serta melatih olah vokal suara sebab dalam Pelatihan Teater Rakyat
ini, para relawan tidak menggunakan pengeras suara untuk berteater.
|
Teko |
|
ini bentuk apa ya? |
|
sofa |
|
|
gapura selamat datang |
Pelatihan
Teater Rakyat ini tidak hanya terfokus kepada pelatihan untuk pribadi namun
para relawan diajak terlibat langsung dalam masyarakat. Di hari kedua, para relawan
mulai dibagi menjadi dua kelompok untuk memulai analisa sosial. Mereka mulai
terjun langsung dalam kegiatan masyarakat di sekitar Tretes. Kelompok pertama
melakukan analisa sosial di terminal dan pasar buah Pandaan, sedangkan kelompok
kedua berdinamika dengan masyarakat di pasar
Tretes. Mereka berdialog langsung dengan masyarakat,
mengamati situasi setempat, melihat potensi dan masalah yang ada dalam kelompok
masyarakat tersebut. Dalam sesi ini, para relawan diajak untuk bersikap kritis
sekaligus kreatif serta berperan sebagai animator yang berpihak kepada yang
lemah. Selama proses analisa sosial, para relawan jadi peka dan tahu terhadap
masalah masyarakat yang ternyata ada dan bahkan terselubung dibalik arus
modernisasi. Seusai kegiatan analisa sosial, para relawan
yang sudah terbagi dalam kelompok masing-masing pun berdiskusi
dalam kelompok yang kemudian dipresentasikan untuk menyampaikan hasil refleksi dari setiap fieldwork. Proses diskusi dan presentasi ini membutuhkan pikiran yang terbuka, peka dan kritis terhadap
masalah sosial yang dihadapi oleh masing-masing kelompok masyarakat. Di malam
harinya, para relawan langsung diminta membuat naskah teater yang akan segera
mereka tampilkan di hari ketiga. Proses pembuatan naskah ini pun termasuk
berjalan cepat karena hanya berlangsung beberapa jam menjelang pentas.
|
ekspresi bebas |
|
eheemmm.... |
|
yang penting aseeekkk... |
Di hari
terakhir, para relawan sudah berlatih dalam masing-masing kelompok untuk
mempersiapkan pentasnya. Kelompok pertama mengangkat tema Law Enforcement di terminal Trawas, sedang kelompok kedua
mengangkat tema peralihan fungsi lahan daerah wisata Tretes. Selain banyak
spontanitas selama pementasan teater, banyak pula transformasi yang terjadi
dalam masing-masing individu ketika pentas. “Saya senang bisa keluar dari diri
sendiri, tidak malu lagi, juga bisa bebas berekspresi selama pelatihan. Saya
juga menjadi semakin peka dengan keadaan dan masalah sekitar lewat pelatihan
ini,” ujar Veronika Sari Fuji, salah satu relawan yang terlibat. Sebagian besar
harapan para relawan yang sudah mereka sampaikan di awal pelatihan pun
terjawab. Mereka pun menyadari bahwa bermain teater bukanlah hal yang sulit
apalagi mereka berkesempatan untuk terlibat langsung dalam mengamati masalah
sosial di masyarakat terutama warga Tretes.
|
si kembar beraksi.. |
|
tarik maaannggg.... |
|
menyatukan irama... |
|
srintil vs srintul??? |
Oleh : Margareta Ardini Tri
P
Tidak ada komentar:
Posting Komentar